Jangan Harap Bisa Lulus EPS-TOPIK Tanpa 7 Hal Ini


EPS-TOPIK itu sulit nggak sih ?

Berapa minimal nilai untuk lulus ?

Berapa Kuota kelulusan tahun ini ?

Jika anda masih bertanya seperti itu, besar kemungkinan anda sedang ragu pada diri anda sendiri

atau bahkan mungkin belum siap/tidak tahu apa-apa tentang pelajaran bahasa Korea.

Padahal yang harusnya kita yang lakukan adalah memasang target nilai kelulusan semaksimal mungkin,

Ya, minimal salah 2 soal.

Buset, yang bener aja..

Perlu diingat, kuota kelulusan tahun ini hanya untuk 700 (tujuh ratus) orang dan peserta yang lulus itu diambil secara rangking dari nilai tertinggi.

Jika anda memasang target nilai “minimal” kelulusan, besar kemungkinan anda memiliki rencana untuk malas belajar ditengah jalan.

Dan akhirnya berkata “yang penting lulus aja”

Padahal, dengan saingan sebanyak ini kita diharuskan untuk berusaha semaksimal mungkin untuk bisa “mengalahkan” pesaing-pesaing kita yang lain,

tidak ada waktu untuk kata “nanti saja” atau “tenang aja” dsb

Ya, kecuali kalau anda orang yang sabar dan siap menunggu jadwal ujian lagi tahun depan.

Miris.

Karena itu, berikut sudah saya rangkum hal apa saja yang mempengaruhi kelulusan CPMI dalam ujian EPS-TOPIK.


1. Mental

Google Images

Tak bisa dipungkiri, mental adalah kunci segalanya.

Banyak yang TIDAK LULUS hanya karena masalah yang cukup sepele seperti :
  • Rasa Takut tidak lulus
  • Malas belajar
  • Tidak terbiasa dengan tekanan
  • Menyontek (jika ikut LPK)
  • Bahkan terlalu yakin akan lulus, hingga menyepelekan soal
  • Dan sebagainya

Ini juga alasan yang membuat banyak peserta yang “pintar” tapi tidak lulus, meskipun sudah menguasai banyak kosakata dan tata bahasa.

Perlu diketahui,

Dalam ujian EPS-TOPIK tahap 1 nanti, mental kita akan sangat diuji dengan tekanan waktu dan rasa “takut gagal”.

Dengan tekanan seperti itu kemungkinan besar kita akan sedikit gugup atau bahkan gemetar pengalaman pribadi

Dan dalam keadaan gugup itu kemampuan kita akan berkurang drastis, 

hafalan kosakata mendadak hilang, bahkan baca Hangeul pun jadi belepotan.

Jadi latihlah mental anda dari sekarang, coba berlatih dengan mengerjakan beberapa soal dengan target waktu yang anda buat sendiri.

Materi terkait :


2. Hangeul

Google Images

Hangeul (huruf korea) adalah pondasi utama dalam belajar bahasa Korea,

Tidak hanya saat mengerjakan soal Reading saja, hangeul pun akan sangat berpengaruh dalam memgerjakan soal Listening.

Kita akan kesulitan saat mengerjakan soal tadi jika kurang memahami Hangeul.

Kembali lagi ke poin nomer 1, saat mental kita diberi tekanan kemampuan kita akan menurun.

Termasuk dalam kemampuan membaca Hangeul.

Jika baca saja belepotan, apalagi menerjemah dan cari jawaban. Pasti lebih sulit.

Untuk itu silahkan pelajari materi :
Cara meningkatkan kecepatan membaca Hangeul


Selain kecepatan membaca, kita juga harus memahami hukum bacaan Hangeul atau yang biasa disebut “perubahan bunyi Batchim”.

Itu akan sangat berpengaruh pada sesi Listening dan wawancara nanti,

Contoh sederhananya seperti ini :
Anda menghafal kata 난로 lalu anda hafalkan kata itu dengan bacaan : Nan-ro atau Nan-lo

Tiba-tiba ada soal listening yang terdengar jelas seperti “nallo” lalu anda bingung, kenapa jawabannya tidak ada di pilihan.

Padahal, Nallo itu tulisan Hangeulnya adalah 난로 karena ada hukum bacaan yang mengatakan :

Jika batchim ㄴ menghadapi konsonan ㄹ , maka ㄴ harus diubah menjadi ㄹ.

Sehingga dibacanya Nallo, bukan “nan-ro ataupun nanlo

Ah, gak penting. Gak beda-beda amat 

Ribet kalo harus hafal ginian

Ya, memang itu pengaruhnya tidak cukup besar saat ujian tahap pertama.

Tapi saat sesi wawancara di tahap kedua nanti, anda akan terdengar sangat “medok” bahkan pewawancara (orang korea asli) tidak akan mengerti sedikitpun apa yang anda ucapkan.

Hal-hal seperti ini sering disepelekan oleh calon peserta,

yang akhirnya banyak yang gugur di ujian tahap kedua dan harus nunggu ujian lagi tahun depan itupun kalau ada 

Jadi, jangan sia-siakan kesempatan anda untuk lulus hanya karena malas memahami hukum bacaan Hangeul ini.

Peluang anda sangat berharga, jadi jangan dirusak dengan hal sepele tadi.

Anda bisa belajar hukum bacaan hangeul disini :
Hukum Bacaan Hangeul

Materi terkait :




3. Kosakata

Google Images

Menghafal kosakata adalah kunci utama dalam penguasaan bahasa Korea,

semakin banyak kosakata yang anda kuasai semakin banyak juga kalimat yang bisa anda pahami.

Tidak usah dibahas lagi,

semua orang yang ingin belajar bahasa Korea pasti berlomba-lomba menghafal kosakata sebanyak mungkin untuk menjamin kelulusan masing-masing.

TAPI yang perlu saya garis bawahi adalah

Banyak calon peserta ujian EPS-TOPIK yang tidak lulus padahal dia termasuk orang yang pintar dalam menghafal kosakata, sudah hafal ribuan kosakata, dan rajin menghafal kosakata sebanyak mungkin yang ia dapat.

Loh kenapa bisa begitu ?

Jawaban :
Orang pintar, kalah sama orang bejo.

Itulah ungkapan yang cocok dalam kasus ini.

Kita pelajari dulu kenapa dia tidak lulus padahal menghafal banyak kosakata ?

Kemungkinan yang terjadi :
  • Karena dia memiliki mental yang kurang kuat (balik ke poin 1)
  • Karena kosakata yang dia hafal cuma muncul sedikit di soal Ujian
  • Karena dia kurang memahami tata bahasa (akan dibahas di poin ke 3 nanti)

Kita fokus ke alasan nomer 2,

“kosakata yang dihafal hanya muncul sedikit di soal ujian”

Hal ini terjadi karena “orang pintar” tersebut, menghafal kosakata dari sumber yang salah.

Sumber yang salah itu seperti apa ?

  • Karena dia “pintar” dia selalu aktif di internet dan mencari semua “kumpulan kosakata bahasa Korea”
  • Dia membeli kamus di toko buku, dan bertekad akan menghafal semua isi kamus untuk “menjamin” keulusannya.
  • Dia mengumpulkan eBook atau bahkan print kumpulan kosakata yang didapat dari teman yang bahkan, tidak tahu dari mana sumber kosakata itu berasal.

Semua kegiatan diatas akan sia-sia karena kurang tepat sasaran, karena pada dasarnya sudah jelas.

HRD Korea sudah susah payah membuatkan Text Book untuk Standar EPS-TOPIK yang nantinya akan menjadi acuan RESMI dalam pembuatan soal ujian.

Sekarang sudah jelaskan apa yang harus dihafal ?

Ya, kita harus lebih memprioritaskan hafalan kosakata yang tertulis di Text Book Standar EPS-TOPIK buatan HRD Korea yang resmi dan TERBARU.


Bahkan ada saja yang masih membuang waktu dengan mempelajari Text Book EPS-TOPIK versi 2013 terlebih dulu dibanding versi terbarunya..

Bukannya salah/mubazir, logika sederhananya seperti ini :

Jika HRD susah payah membuat Text Book baru pada tahun 2017, apa mereka akan tetap membuat soal dengan acuan Text Book versi 2013 (dulu) ?

Kalau begitu, kenapa mereka repot-repot bikin versi terbaru ?

Sekarang anda sudah faham.


Jadi, fokuslah dulu pada hafalan kosakata dari Text Book EPS-TOPIK Standar HRD Korea yang TERBARU.

Sehingga mayoritas hafalan anda (insyaallah) akan muncul pada soal ujian nanti.

Untuk lengkapnya anda bisa baca :
Kosakata Utama untuk Lulus EPS-TOPIK - Sesuai Standar HRD Korea


Materi terkait :




4. Tata Bahasa

Pixabay

Hafal kosakata Text Book terbaru sudah, tapi tetep saja gak lulus. Kenapa ?

Jawaban :
Pasti karena anda melewatkan materi Tata Bahasa, dan terlalu fokus pada hafalan kosakata.

Contoh sederhananya seperti ini :
봐요
봅니다
볼 수 있어요
보니까
봤어요
본 적이 없어요

Jika anda tidak memahami tata bahasa, anda akan bingung dengan kosakata diatas.

Itu apaan ya..??

Padahal kata dasarnya sama yaitu 보다 = Melihat


Materi tata bahasa memang cukup menyulitkan bagi kebanyakan orang, padahal nyatanya materi tata bahasa itu sangat mudah.

Kenapa bisa terkesan sulit ? 

Karena masih banyak orang yang belajar dengan cara yang SALAH dan KAKU.


Di LPK, Buku, Situs, dan sumber apapun selalu saja ada ini di pelajaran tata bahasa :

Rumus Tata Bahasa ini adalah :

(K) + ...
(V) + ....

Jika kata kerja atau kata sifat diakhiri konsonan harus memakai ini. Kecuali Bla bla..

Dan kata yang diakhiri vokal harus ditambahkan ini......


Pusing kan ?

Kita harus hafal rumusnya satu persatu, padahal tata bahasa yang ada di Text Book EPS-TOPIK saja ada lebih dari 80 biji ㅋㅋㅋ

Padahal dasarnya

Penerapan tata bahasa Korea pada Kata kerja dan Kata sifat itu cuma dibagi menjadi 3 jenis, pernah saya bahas di materi sebelumnya.

Kenapa pelajaran tata bahasa sangat penting ?

Karena tidak saja berpengaruh saat mengerjakan Soal Reading dan Listening,

tapi akan sangat berpengaruh juga saat anda bicara di sesi wawancara nanti.

Kecuali anda ingin dapat nilai buruk, karena tata bahasa yang terdengar seperti tarzan oleh mereka ㅋㅋ

Supaya lulus di ujian tahap 2, tentunya kita harus terus berlatih membuat kalimat bahasa Korea yang baik dan benar.

Artikel yang perlu anda baca :
Membuat Kalimat : 5 Kunci dan 4 Tahap yang Bisa Langsung Kamu Terapkan Sekarang


5. Wawasan Informasi dan Budaya

simemet.wordpress.com

Dalam materi Text Book, kita akan selalu menemui Informasi atau Budaya di setiap Bab-nya.

Informasi seperti : Keselamatam kerja, Asuransi, Rambu lalulintas, Tata Tertib Umum, dll
Dan budaya seperti : Budaya membungkukan badan, Perayaan-perayaan tradisional, hari raya tradisional Korea, dsb

Ini akan sangat penting khususnya saat anda mengerjakan soal Reading paragraf dan soal Listening yang panjang dialognya bikin melongo.

Contoh sederhananya seperti ini :

Republik Indonesia, umumnya disebut Indonesia, adalah negara di Asia Tenggara yang dilintasi garis khatulistiwa dan berada di antara benua Asia dan Australia serta antara Samudra Pasifik dan Samudra Hindia. Bendera Indonesia berwarna Merah Putih... Bla... bla

1. Bendera Indonesia berwarna :
a. Hijau Merah
b. Kuning Coklat
c. Merah Biru
d. Merah Putih

Kalau sudah tahu kan enak, tinggal baca sedikit kalimat awal paragraf lalu baca dan cari jawaban dari soal saja.

Bayangkan jika anda harus membaca paragraf panjang itu lalu menerjemahkannya untuk mencari jawaban,

Waktu habis, kepala pusing, mental jatuh, akhirnya apa ?

Jawaban yang anda pilih menjadi salah.


Dengan menghafal dan memahami seluruh informasi dan budaya text book,

kita akan sangat terbantu untuk menghemat waktu dan fikiran saat mengerjakan soal-soal seperti diatas.

Itulah pentingnya memahami informasi dan budaya yang ada di Text Book EPS-TOPIK.


6. Latihan

goaceh.co

Inilah bedanya CPMI mandiri dengan CPMI yang ikut LPK.

Di LPK sering diadakan Try out atau Tes mingguan yang terus memantau kemampuan siswanya dalam belajar bahasa Korea.

Ini juga bisa dilakukan untuk melatih mental dan mepraktekan hasil belajar mereka selama di kelas.

Untuk CPMI mandiri, jangan berkecil hati dulu.

Kita juga bisa mengadakan tes sendiri dengan beberapa cara berikut :
  • Berkumpul dan menjalin silaturahmi denan CPMI lain untuk berdiskusi dan saling uji kemampuan
  • Mengadakan pertemuan dengan CPMI mandiri lain untuk belajar bersama
  • Tes diri sendiri dengan soal-soal yang tersebar di internet dengan Timer yang di set sebagai target waktu anda.

Anda bisa berlatih menggunakan bank soal ini :


7. Belajar dari Pengalaman

blog.skhynix.com

Pengalaman adalah guru terbaik, karena kita butuh waktu dan tenaga untuk memperolehnya.

Seperti halnya anda yang sedang membaca artikel ini, pengalaman dari senior yang sudah pernah ikut ujian pun akan sangat berharga.

Kita bisa meniru hal baik yang berpengaruh pada kelulusan mereka, dan menghindari hal buruk yang menyebabkan tidak lulus (jika senior anda gagal).

Pengalaman-pengalaman seperti inilah yang jarang dibahas di buku, tempat les, dan bahkan LPK.

Jadi, cobalah bersilaturahmi dengan senior-senior yang sudah pernah ikut ujian baik yang sudah lulus atau pernah gagal.

Dan ambil pelajaran dari semua pengalaman mereka.

Anda bisa tanyakan tips menghafal kosakata, memahami tata bahasa, mengerjakan soal dengan cepat, dsb


- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Catatan akhir :

Ke 7 faktor ini merupakan hasil dari pengamatan dan pengalaman saya selama persiapan ujian tahun 2017.

Sekedar berbagi dan tidak ada maksud menggurui, semoga anda bisa mengambil pelajaran dari artikel ini.

Tetap semangat dan terus optimis,

Semoga anda sukses dalam ujian EPS-TOPIK tahun ini 👍


Salam,
Sajangnim
Facebook.com/SuksesKorea


Baca juga :